Sinopsis After School Bokbulbok Episode 8 Part 1
Tae Poong memperlihatkan misi berikutnya kepada Jae Hee, So
Eun dan Kang Joon, dia berkata misinya kali ini pas sekali untuknya, lalu
menyuruh mereka semua untuk segera merekam secepatnya dan membuat Skrip
(Skenario). Gong Myung langsung mengeluarkan laptopnya dan menulisnya dengan
cepat, So Eun sampai meringis melihat Gong Myung yang disuruh Tae Poong untuk
menulis skenarionya. Tak berapa lama skenariopun selesai.
[Seorang murid yang di tenggelamkan oleh guru berada di
toilet dan masih ada di sekolah]
“Jenis judul apaan
itu?” ucap So Eun dalam hati yang
heran melihat judul skenarionya.
“Judulnya sangat luar biasa. Aku bisa menebak cerita dari
judulnya, itu melodrama!”ucap Jae Hee, So Eun langsung melonggo. Tae Poong
tertawa dengan keras dan bilang kalau itu Horror! Dan meminta perhatian mereka
semua untuk melakukan scene No.1 dan menyuruh untuk kembali kedalam ruangan
dalam 3 jam, semuanya langsung berlarian kesana-kemari dengan heboh.
Malam menjelang, mereka didalam kelas sedang mempersiapkan
peralatan untuk menjalankan misi. Kang Joon menyuruh mereka untuk segera
memulainya dan bertanya apa yang sedang Tae poong lakukan? Tae Poong menjawab
sedang rapat. Tiba-tiba Tae Poong berteriak Eureka! Di scene satu..! dan
mengeluarkan gaya lebaynya ditemani Jae Hee.
Ini aneh. Kenapa harus
di toilet? Apakah mereka mencemooh aku karena yang terjadi di gunung?
Lalu So Eun bertanya ke Yoo Il yang sedang bergumam tidak
jelas dengan kaca, “Yoo Il, apa kau tidak berfikir kalau ceritanya aneh?” tapi
Yoo Il menjawab kalau ini lucu. So Eun heran, lalu kembali berkata dia rasa
film ini akan sangat menarik, tanpa cerita di toilet. Yoo Il heran, toilet? So
Eun mengangguk meyakinkan, “hm, biarkan staff yang memikirkan hal itu” ucap Yoo
Il, lalu menyuruh So Eun untuk fokus saja ke akting, So Eun kembali berfikir
lalu menoleh ke arah Kang Joon dan yang lainnya.
Wajah Yoo Il seperti
tidak tau apa-apa, tapi kita tak pernah tau
Jae Hee berkata semuanya sudah siap dan sekarang waktunya,
lalu mempersiapkan kameranya. So Eun yang sedang berdiri tidak jauh dari Jae
Hee melihat tingkah laku Jae Hee yang berlebihan dengan kameranya,
Aku tidak berfikir
mereka memberitahunya
Lalu beralih melihat Gong Myung yang sedang sibuk dengan
skenarionya,
Tapi apakah pembuat
naskah yang menulis cerita ini? Sesuatu sedang terjadi
So Eun menghampiri Gong Myung dan memintanya untuk merevisi
bagian yang ditunjuknya, Gong Myung membenarkannya dan akan memperbaikinya,
mereka berdua tidak tau kalau Tae Poong sedang memperhatikan mereka dengan
menaikkan sebelah alisnya. Tiba-tiba So Eun berteriak histeris melihat seorang
ahjumma yang berdiri dibelakang Gong Myung, semuanya langsung melihat ke arah
wanita itu berdiri.
“Maaf anak-anak apa aku menakuti kalian?” tanya wanita itu.
so Eun membenarkan, dia tidak tau wanita itu datang darimana. Tae Poong berkata
dia senang ahjumma itu ada disini dan ingin meminjam penyedot wc yang sedang
dibawa ahjumma, ahjumma itu dengan senang hati memberikannya, lalu ahjumma
bertanya apa yang sedang mereka lakukan selarut ini? Tae Poong menjawab kalau
mereka sedang membuat film. Mereka semua berterima kasih pada ahjumma dan
beranjak pergi meninggalkan ahjumma.
“Jangan buat orang tuamu cemas. Segeralah pulang!” teriak
ahjumma dengan senyum diwajahnya, tapi seperkian detik senyumnya menghilang dan
menunjukkan ekspresi tajam.
So Eun menghela nafas melihat isi skenario tidak berubah,
“Direktur tidak mau mengubah skenarionya. Tapi aku akan bicara dengannya nanti”
ucap Gong Myung. So Eun menolaknya, Gong Myung tidak perlu melakukannya. Saat
keduanya diam sesaat, Gong Myung melihat So Eun dengan intens sambil tersenyum.
“Ah. Gong Myung.. apakah Tae Poong pernah cerita tentang
cerita ini sebelumnya? Terakhir kita pergi ke gunung… apakah kau mendengar
sesuatu?” tanya So Eun. Gong Myung bertanya balik apa itu?
“Tidak, jangan dipikirkan” ucap So Eun dengan senyum
canggung.
Tiba-tiba Tae Poong
berteriak pada So Eun dan Gong Myung untuk berlari di lorong sekolah, lalu
menyuruh mereka berdua lari sekarang juga. “Haruskah aku mengikutimu dengan
kamera?” ucap Jae Hee sambil mengangkat kameranya.
Tae Poong kembali berteriak,
“Hey, apakah kau tidak tau kami menunggumu? Bukankah kau akan melakukan seperti
yang aku bilang?”, So Eun dan Gong Myung hanya bertatapan heran melihat
kelakuan mereka.
Yoo Il, Jae Hee dan Gong Myung
menuju lantai atas, di susul Tae Poong dari belakang. Tiba-tiba So Eun
menghampiri Tae Poong dan berkata dia tidak tau apa yang akan dia katakan di
scene terakhir. Tae Poong menjawab So Eun dengan sinis, apa yang kau bicarakan?
So Eun hendak menjelaskan maksudnya, tapi langsung di potong sama Kang Joon
yang juga meminta scene di toilet harus di revisi.
“Apa yang kau bicarakan? Scene di
toilet adalah hal penting di film ini! Itu adalah scene terpenting di film!”
ucap Tae Poong yang heran melihat So Eun dan Kang Joon meminta hal yang sama.
Kang Joon menjelaskan kalau kita kekurangan uang, ini akan butuh banyak biaya.
Lalu Tae Poong melihat bon yang ada di tangan Kang Joon dan langsung bersujud
di kakinya, “Bisakah kau melakukan sesuatu untuk itu, Produser? Selamatkan
scene di toilet! Aku sudah menyiapkan sesuatu tentang itu!”.
“Kita hanya punya 780 won” ucap
Kang Joon. Tae Poong merengek kalau dia akan jadi anjing jika Kang Joon
menginginkannya.
So Eun menggerutu kesal, Kang Tae Poong! Apa yang ingin kau katakan
di scene terakhir. Lalu tatapannya beralih ke Kang Joon yang mencoba
menolak permintaan Tae Poong.
Aku lebih baik bicara pada Kang Joon. So Eun memantapkan
keinginannya.
Kang Joon sedang menghitung cepat
menggunakan kalkulatornya, sesekali dia menggerutu kesal. So Eun datang
menghampirinya kalau dia punya sesuatu yang harus dia diskusikan tentang film
dengan Kang Joon. Kang Joon bertanya apa itu?
“Ada yang bilang kalu cerita ini
adalah kisah nyata..” belum selesai So Eun menjelaskan, lagi-lagi omongannya di
potong sama Yoo Il dan Tae Poong yang sedang berdebat mengenai tokoh utamanya,
So Eun mendengus kesal.
“Tokoh pria harus hidup unutk
meyelamatkan tokoh wanita! Kenapa aku jadi hantu sampai akhir?” ucap Yoo Il
lalu memukul kepala Tae Poong memakai gulungan kertas skenario.
“Hey! Hanya fokus pada akting
seperti kataku! Tokoh bayangan tidak boleh mengatur apa yang harus aku
lakukan!” ucap Tae Poong dengan mata melotot. Jae Hee datang mencoba
menghentikan mereka, tapi malah Jae Hee yang kena imbas kekesalan mereka.
Jae Hee kesal, “Apa? Potongan
kesialan? Aku ini kameramen film! Apa kau tidak mau membuat film?’ ucap Jae Hee
dengan kesal, lalu dia membalas memukul Yoo Il dan Tae Poong. Dan akhirnya
mereka bertiga malah saling memukul satu sama lain -_-
Kang Joon datang menghentikan
mereka, “Kita tidak punya uang!”, lalu kembalilah mereka memukul Kang Joon
karna kesal tidak punya biaya.. dan berakhir saling memukul lagi. So Eun bergidik
ngeri.
Gong Myung berteriak menghentikan
mereka, semuanya berhenti dan langsung menatap Gong Myung, dan ternyata….
celana Gong Myung belom di resletingin ;;-;; mata So Eun langsung kedap-kedip.
“Hanya ada satu scene yang tersisa”
ucap Gong Myung, huh? Ternyata Gong Myung merevisi scene terakhir, dia
membagikan selembar kertas kepada yang lain.
“itu menyelamatkan biaya kita.. dan
keinginan direktur masih bisa dilakukan.. aktor juga akan menyukainya”
Yoo Il mengeluh kalau dia kesulitan
menghafal dialog baru, lalu bertanya pada Gong Myung apa dia akan menyelamatkan
tokoh wanita? Tidak, itu belum diputuskan, Yoo Il kembali mengeluh.
“Siapa yang akan menyelamatkan
tokoh wanita..” semuanya menatap Gong Myung dengan penasaran, “So Eun
seharusnya yang memutuskan”, semuanya langsung menatap So Eun. Gong Myung
berkata kalau dia juga salah satu kandidatnya, semuanya langsung berbaris rapih
menatap So Eun.
Lalu seorang satpam sekolah muncul
dan bertanya apa yang mereka lakukan pada jam segini? Tae Poong menjawab mereka
hampir selesai, lalu menitipkan penyedot wc pada si satpam untuk dikembalikan
ke ahjumma tukang bersih-bersih. Satpam itu bingung, ahjumma pembersih?
“Dia sedang membersihkan di depan
toilet” sela Kang Joon. Satpam itu makin bingung, siapa yang membersihkan
sekolah jam segini? Lalu satpam itu melihat penyedot wc nya, dan ada tulisan di
atasnya, mata si satpam mendelik, “ini… punya nyonya kim yang tenggelam di
toilet 3 tahun lalu”,
dan muncullah wajah ahjumma itu di jendela. Satpam itu
langsung melempar penyedot wc nya ke Tae Poong dan pergi dengan ketakutan.
Mereka semua berteriak ketakutan
saat melihat ke arah depan.
bersambung ke part 2 ~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar walaupun hanya beberapa kata . thankyou >.<