Minggu, 17 April 2016

Sinopsis After School Bokbulbok Episode 8 Part 1



Sinopsis After School Bokbulbok Episode 8 Part 1

Tae Poong memperlihatkan misi berikutnya kepada Jae Hee, So Eun dan Kang Joon, dia berkata misinya kali ini pas sekali untuknya, lalu menyuruh mereka semua untuk segera merekam secepatnya dan membuat Skrip (Skenario). Gong Myung langsung mengeluarkan laptopnya dan menulisnya dengan cepat, So Eun sampai meringis melihat Gong Myung yang disuruh Tae Poong untuk menulis skenarionya. Tak berapa lama skenariopun selesai.
[Seorang murid yang di tenggelamkan oleh guru berada di toilet dan masih ada di sekolah]
 
“Jenis judul apaan itu?”  ucap So Eun dalam hati yang heran melihat judul skenarionya.

“Judulnya sangat luar biasa. Aku bisa menebak cerita dari judulnya, itu melodrama!”ucap Jae Hee, So Eun langsung melonggo. Tae Poong tertawa dengan keras dan bilang kalau itu Horror! Dan meminta perhatian mereka semua untuk melakukan scene No.1 dan menyuruh untuk kembali kedalam ruangan dalam 3 jam, semuanya langsung berlarian kesana-kemari dengan heboh.
 
 
Malam menjelang, mereka didalam kelas sedang mempersiapkan peralatan untuk menjalankan misi. Kang Joon menyuruh mereka untuk segera memulainya dan bertanya apa yang sedang Tae poong lakukan? Tae Poong menjawab sedang rapat. Tiba-tiba Tae Poong berteriak Eureka! Di scene satu..! dan mengeluarkan gaya lebaynya ditemani Jae Hee.
Ini aneh. Kenapa harus di toilet? Apakah mereka mencemooh aku karena yang terjadi di gunung?

Lalu So Eun bertanya ke Yoo Il yang sedang bergumam tidak jelas dengan kaca, “Yoo Il, apa kau tidak berfikir kalau ceritanya aneh?” tapi Yoo Il menjawab kalau ini lucu. So Eun heran, lalu kembali berkata dia rasa film ini akan sangat menarik, tanpa cerita di toilet. Yoo Il heran, toilet? So Eun mengangguk meyakinkan, “hm, biarkan staff yang memikirkan hal itu” ucap Yoo Il, lalu menyuruh So Eun untuk fokus saja ke akting, So Eun kembali berfikir lalu menoleh ke arah Kang Joon dan yang lainnya.

Wajah Yoo Il seperti tidak tau apa-apa, tapi kita tak pernah tau
Jae Hee berkata semuanya sudah siap dan sekarang waktunya, lalu mempersiapkan kameranya. So Eun yang sedang berdiri tidak jauh dari Jae Hee melihat tingkah laku Jae Hee yang berlebihan dengan kameranya,

Aku tidak berfikir mereka memberitahunya
Lalu beralih melihat Gong Myung yang sedang sibuk dengan skenarionya,

Tapi apakah pembuat naskah yang menulis cerita ini? Sesuatu sedang terjadi

So Eun menghampiri Gong Myung dan memintanya untuk merevisi bagian yang ditunjuknya, Gong Myung membenarkannya dan akan memperbaikinya, mereka berdua tidak tau kalau Tae Poong sedang memperhatikan mereka dengan menaikkan sebelah alisnya. Tiba-tiba So Eun berteriak histeris melihat seorang ahjumma yang berdiri dibelakang Gong Myung, semuanya langsung melihat ke arah wanita itu berdiri.
 
 
“Maaf anak-anak apa aku menakuti kalian?” tanya wanita itu. so Eun membenarkan, dia tidak tau wanita itu datang darimana. Tae Poong berkata dia senang ahjumma itu ada disini dan ingin meminjam penyedot wc yang sedang dibawa ahjumma, ahjumma itu dengan senang hati memberikannya, lalu ahjumma bertanya apa yang sedang mereka lakukan selarut ini? Tae Poong menjawab kalau mereka sedang membuat film. Mereka semua berterima kasih pada ahjumma dan beranjak pergi meninggalkan ahjumma.

“Jangan buat orang tuamu cemas. Segeralah pulang!” teriak ahjumma dengan senyum diwajahnya, tapi seperkian detik senyumnya menghilang dan menunjukkan ekspresi tajam.
 
 
So Eun menghela nafas melihat isi skenario tidak berubah, “Direktur tidak mau mengubah skenarionya. Tapi aku akan bicara dengannya nanti” ucap Gong Myung. So Eun menolaknya, Gong Myung tidak perlu melakukannya. Saat keduanya diam sesaat, Gong Myung melihat So Eun dengan intens sambil tersenyum. 

“Ah. Gong Myung.. apakah Tae Poong pernah cerita tentang cerita ini sebelumnya? Terakhir kita pergi ke gunung… apakah kau mendengar sesuatu?” tanya So Eun. Gong Myung bertanya balik apa itu?

“Tidak, jangan dipikirkan” ucap So Eun dengan senyum canggung.

Tiba-tiba Tae Poong berteriak pada So Eun dan Gong Myung untuk berlari di lorong sekolah, lalu menyuruh mereka berdua lari sekarang juga. “Haruskah aku mengikutimu dengan kamera?” ucap Jae Hee sambil mengangkat kameranya. 

Tae Poong kembali berteriak, “Hey, apakah kau tidak tau kami menunggumu? Bukankah kau akan melakukan seperti yang aku bilang?”, So Eun dan Gong Myung hanya bertatapan heran melihat kelakuan mereka.
 
 
Yoo Il, Jae Hee dan Gong Myung menuju lantai atas, di susul Tae Poong dari belakang. Tiba-tiba So Eun menghampiri Tae Poong dan berkata dia tidak tau apa yang akan dia katakan di scene terakhir. Tae Poong menjawab So Eun dengan sinis, apa yang kau bicarakan? So Eun hendak menjelaskan maksudnya, tapi langsung di potong sama Kang Joon yang juga meminta scene di toilet harus di revisi.

“Apa yang kau bicarakan? Scene di toilet adalah hal penting di film ini! Itu adalah scene terpenting di film!” ucap Tae Poong yang heran melihat So Eun dan Kang Joon meminta hal yang sama. Kang Joon menjelaskan kalau kita kekurangan uang, ini akan butuh banyak biaya. Lalu Tae Poong melihat bon yang ada di tangan Kang Joon dan langsung bersujud di kakinya, “Bisakah kau melakukan sesuatu untuk itu, Produser? Selamatkan scene di toilet! Aku sudah menyiapkan sesuatu tentang itu!”.

“Kita hanya punya 780 won” ucap Kang Joon. Tae Poong merengek kalau dia akan jadi anjing jika Kang Joon menginginkannya.

So Eun menggerutu kesal, Kang Tae Poong! Apa yang ingin kau katakan di scene terakhir. Lalu tatapannya beralih ke Kang Joon yang mencoba menolak permintaan Tae Poong.

Aku lebih baik bicara pada Kang Joon. So Eun memantapkan keinginannya.
 
Kang Joon sedang menghitung cepat menggunakan kalkulatornya, sesekali dia menggerutu kesal. So Eun datang menghampirinya kalau dia punya sesuatu yang harus dia diskusikan tentang film dengan Kang Joon. Kang Joon bertanya apa itu?

“Ada yang bilang kalu cerita ini adalah kisah nyata..” belum selesai So Eun menjelaskan, lagi-lagi omongannya di potong sama Yoo Il dan Tae Poong yang sedang berdebat mengenai tokoh utamanya, So Eun mendengus kesal.
 
“Tokoh pria harus hidup unutk meyelamatkan tokoh wanita! Kenapa aku jadi hantu sampai akhir?” ucap Yoo Il lalu memukul kepala Tae Poong memakai gulungan kertas skenario. 

“Hey! Hanya fokus pada akting seperti kataku! Tokoh bayangan tidak boleh mengatur apa yang harus aku lakukan!” ucap Tae Poong dengan mata melotot. Jae Hee datang mencoba menghentikan mereka, tapi malah Jae Hee yang kena imbas kekesalan mereka.

Jae Hee kesal, “Apa? Potongan kesialan? Aku ini kameramen film! Apa kau tidak mau membuat film?’ ucap Jae Hee dengan kesal, lalu dia membalas memukul Yoo Il dan Tae Poong. Dan akhirnya mereka bertiga malah saling memukul satu sama lain -_-
 
 
Kang Joon datang menghentikan mereka, “Kita tidak punya uang!”, lalu kembalilah mereka memukul Kang Joon karna kesal tidak punya biaya.. dan berakhir saling memukul lagi. So Eun bergidik ngeri.

Gong Myung berteriak menghentikan mereka, semuanya berhenti dan langsung menatap Gong Myung, dan ternyata…. celana Gong Myung belom di resletingin ;;-;; mata So Eun langsung kedap-kedip.
 
“Hanya ada satu scene yang tersisa” ucap Gong Myung, huh? Ternyata Gong Myung merevisi scene terakhir, dia membagikan selembar kertas kepada yang lain.

“itu menyelamatkan biaya kita.. dan keinginan direktur masih bisa dilakukan.. aktor juga akan menyukainya”
Yoo Il mengeluh kalau dia kesulitan menghafal dialog baru, lalu bertanya pada Gong Myung apa dia akan menyelamatkan tokoh wanita? Tidak, itu belum diputuskan, Yoo Il kembali mengeluh. 

“Siapa yang akan menyelamatkan tokoh wanita..” semuanya menatap Gong Myung dengan penasaran, “So Eun seharusnya yang memutuskan”, semuanya langsung menatap So Eun. Gong Myung berkata kalau dia juga salah satu kandidatnya, semuanya langsung berbaris rapih menatap So Eun.
 
 
Lalu seorang satpam sekolah muncul dan bertanya apa yang mereka lakukan pada jam segini? Tae Poong menjawab mereka hampir selesai, lalu menitipkan penyedot wc pada si satpam untuk dikembalikan ke ahjumma tukang bersih-bersih. Satpam itu bingung, ahjumma pembersih?

“Dia sedang membersihkan di depan toilet” sela Kang Joon. Satpam itu makin bingung, siapa yang membersihkan sekolah jam segini? Lalu satpam itu melihat penyedot wc nya, dan ada tulisan di atasnya, mata si satpam mendelik, “ini… punya nyonya kim yang tenggelam di toilet 3 tahun lalu”,
 
dan muncullah wajah ahjumma itu di jendela. Satpam itu langsung melempar penyedot wc nya ke Tae Poong dan pergi dengan ketakutan.

Mereka semua berteriak ketakutan saat melihat ke arah depan.


bersambung ke part 2 ~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar walaupun hanya beberapa kata . thankyou >.<