Sinopsis The Flatterer Episode 1 Part 2
Di lorong sekolah, Gun berpapasan sama Bonghee. Sesaat mereka
saling natap tapi emang dasarnya Gun
cuek, dia langsung berlalu gitu aja. Lalu datenglah siganteng Daechi >.<
“Nyonya Bong!” panggil Daechi. Bonghee dan Gun sama-sama
nengok ke arah Daechi, lalu Gun langsung pergi.
Daechi bertanya apa yang sedang Bonghee lakukan? Bonghee
balik bertanya, “Melakukan apa?”. Bonghee kesal dengar Daechi masih
memanggilnya dengan sebutan ‘Nyonya Bong’. Daechi langsung meminta maaf soal
nama panggilan itu, “tapi, apa dia siswa pindahan?” tanya Daechi sambil melihat
arah berlalunya Gun, Bonghee bingung, “Siswa pindahan?”
Gun masuk salah 1 kelas yang ada siswa si kacamata itu
sedang duduk. Saat Gun mau duduk, siswa kacamata itu memperkenalkan dirinya
pada Gun tapi Gun sama sekali tidak menanggapinya. Gun duduk sambil melihat
sekeliling kelas lalu menghela nafas kesal. Tiba-tiba 3 siswa yang dihukum
dihalaman sekolah datang dengan gaya premannya mendekati Martis (siswa
kacamata) apa martis belajar bahasa inggris? Lalu siswa itu melewati martis dan
menghampiri Gun yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja.
Siswa pertama bertanya ke temannya kalau dia baru kali ini
melihat Gun, siswa berambut cokelat membangunkan Gun dan memegang wajahnya,
“Dilihat dari ekspresinya sepertinya dia siswa pindahan”, Gun langsung menepis
tangan siswa berambut cokelat itu dari
wajahnya.
“Siswa pindahan, huh? Kalau kau siswa pindahan, kau harus
membayar uang pindahan”, siswa itu meminta Gun untuk mengeluarkan semua uangnya
kecuali ongkos bus, Gun dengan betenya langsung menelungkupkan kepalanya lagi.
Lagi-lagi Martis mencoba memperkenalkan dirinya lagi ke 3
siswa itu. Dan dengan polosnya siswa yang beramput orange langsung menjabat
tangan bonekanya Martis sambil menyapa bonekanya haha!. Siswa pertama mencoba
membangunkan Gun kembali “hey anak nakal. Apa yang kau lakukan. Aku katakan
padamu untuk membayar biaya perpindahan”. Gun langsung mengangkat kepalanya
sambil berkata “aku masih ingin hidup tenang”. Lalu Gun berdiri dan berkata
“selama ini aku yang mengambil uang orang lain, bukan aku yang di ambil”.
“apa kalian dengar tadi? Dia ingin hidup tenang!” ledek
siswa yang berambut cokelat.
Siswa pertama langsung memegang pundak Gun dan berkata kalau
dia akan membiarkan Gun hidup dengan tenang.
“Lagi pula kau tidak punya pilihan selain hidup dengan
tenang”, ucap siswa berambut coklat.
“aku ini nomor 1” ucap Gun. Siswa berambut
orange hanya tertawa mendengar gurauan Gun.
“setelah nomor 1. Apa nomor 2? Setelah nomor 2, apa nomor
3?” ucap siswa pertama sambil memukul kepala Gun. Gun yang sudah terlanjur
kesal langsung menerimanya untuk melakukan itu.
Kamera langsung menyorot
kearah tangga, dimana ada seorang gadis berambut pirang (Exy WJSN) sedang
menaiki tangga dengan jalan seperti model. 2 murid laki-laki yang sedang lewat
langsung terpesona oleh kecantikan gadis tersebut.
Gun dan siswa laki-laki itu
*belum tau namanya, sorry* keluar dari kelas dengan ekspresi yang berbeda-beda.
Gadis tadi yang melihat Gun langsung saja menghadang jalannya.
“aku tidak pernah
melihatmu. Kau anak pindahan? Apa kau punya pacar? Kalau tidak punya. Aku bisa
menjadi pacarmu”.
“bisakah kau pergi. Aku
sedang sibuk sekarang” jawab Gun dengan ketusnya.
“apa??... pergi?!” saking
malunya gadis itu langsung pergi setelah ditolak mentah-mentah sama Gun. Baru
beberapa melangkah, gadis itu balik badan sambil bilang bahwa Gun akan
menyesalinya.
“semua gadis. Yang tahu aku
tampan itu menyebalkan” Gun mengeluhkan tetang gadis tadi di hadapan murid
laki-laki lain yang begitu ingin dekat dengan gadis itu.
“dia berkata semua gadis
menyebalkan” ucap murid laki-laki gondrong itu kepada teman disebelahnya.
“ini pertama kalinya aku
melihat laki-laki menolak gadis” ucap teman disebelahnya dengan heran.
Kemudian Gun mengajak yang
lain untuk melanjutkan yang tadi, tanpa disangka siswa yang berambut orange
ingin memukul Gun tapi Gun langsung menangkap tangannya itu.
“disini?” tanya Gun dengan
wajah meremehkan.
Bel berbunyi menghentikan
kegiatan mereka. “kau diselamatkan oleh bel”. Gun dengan kesal melempar tangan siswa
berambut orange. Setelah kepergian Gun, 2 dari 3 siswa itu langsung kesal
melihat sikap Gun.
Terlihat seorang wanita
sedang mencium harum bunga disekitar halaman sekolah, dia Guru Song. Tanpa
disadarinya seorang laki-laki melihatnya. “dia sungguh cantik” ucapnya. Guru
Song melihat seseorang dan langsung melambaikan tangannya. Laki-laki yang tadi
sedang melihatnya reflex ikut melambaikan tangannya juga. Dan ternyata yg
dilambaikan tangan sama Guru Song bukan laki-laki itu melainkan orang lain yang
sedang berada dibelakang laki-laki itu LOL langsung saja laki-laki itu mengelus
dadanya.
“ahjussi, bisakah aku
bantu?” ucap Guru Song menghampiri Guru lain (pamannya Daechi).
Guru itu langsung menolaknya. Lalu mereka pergi ke arah yang bersamaan.
Guru itu langsung menolaknya. Lalu mereka pergi ke arah yang bersamaan.
“dia tau caranya
menghormati orang tua” ucap Guru laki-laki tadi.
Guru laki-laki tadi
berpapasan dengan Guru yang tadi pagi menghukum siswa yang terlambat di tangga.
*kita sebut Guru yang salah mengira itu dengan Guru pertama, dan Guru yang
menghukum siswa dengan Guru kedua ya, biar ga bingung*
“kau tidak mungkin lupa kan?”
ucap Guru kedua. Guru pertama bingung dan menanyakan apa pembicaraannya.
“anak-anak yang datang terlambat hari ini semuanya berasal dari kelasmu” Guru
pertama langsung meminta maaf dan berkata akan memberi peringatan pada mereka yang terlambat.
“tidak, maksudku.. kau
benar-benar tidak tau? Apa kau berpikir anak-anak itu akan menurut?”
Guru kedua langsung berbisik ke Guru pertama “mereka semua sangat tidak berguna” lalu Guru tersebut pergi.
Guru kedua langsung berbisik ke Guru pertama “mereka semua sangat tidak berguna” lalu Guru tersebut pergi.
Hogul dan kedua temannya
masuk kelas dengan gaya sombongnya. Siswa yang berambut cokelat membisikkan
sesuatu ke telinga Hogul dengan mata menatap ke arah Gun. Hogul langsung
menatap Gun dengan pandangan meremehkan, Gun yang sadar langsung menatap balik
Hogul dengan wajah dinginnya. Hogul menatapnya tajam sambil memberi isyarat
bahwa Gun akan mati ditangannya. Gun tersenyum mengejek lalu memejamkan
matanya. Hal itu membuat Hogul kesal.
Guru yang menjadi Wali
Kelas di kelas Hogul dkk masuk dengan kesal sambil berkata bagi siapa saja yang
terlambat hari ini maju ke depan. Guru tersebut menatap ke arah Hogul dkk duduk
“aku tahu siapa dia jadi jangan berpikir untuk menghindar. Gyebok, Seungmog,
Hogul. Berhentilah saling melihat. Majulah ke depan” Guru tersebut kesal
melihat mereka yang namanya dipanggil tidak maju ke depan.
Mereka bertiga langsung
berdiri dari bangku disertakan Guru tersebut membuka mantelnya “kalian hanya
mengerti setelah dipukul, benar?”. Disaat mereka siap-siap akan memukul dan
dipukul lalu datanglah Taesan dengan wajah sangarnya.
Bersambung ~